Sabtu, 06 September 2008

ptk agama katolik

KELAS : I (Satu)
Standar Kompetensi : Memahami pribadi dan lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa.
Aspek : PRIBADI SISWA DAN LINGKUNGANNYA
1. Mengenal diri dan lingkungannya dan mensyukurinya sebagai karunia Allah. Kompetensi dasar
Indikator Materi Pokok
• Menyebutkan semua anggota tubuh yang dimiliki
• Mengungkapkan bahwa seluruh anggota tubuh diciptakan Tuhan
• Mengungkapkan doa syukur atas anggota tubuh sebagai karunia Tuhan
• Menyebutkan perbuatan-perbuatan yang dapat dilakukan oleh anggota tubuh
• Membedakan perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh anggota tubuh
• Menjelaskan perbuatan baik dengan anggota
Hasil Belajar
1.1 Mengidentifikasi ruparupa anggota tubuh yang dimilikinya,dan mensyukurinya sebagai karunia Allah.
1.2 Melakukan rupa-rupa perbuatan sesuai dengan kehendak Allah
• Saya memiliki rupa-rupa anggota tubuh.
• Saya dapat melakukan rupa-rupa perbuatan
KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK
16
Pendidikan Agama Katolik Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok tubuh sesuai kehendak Allah surat Yakobus)
• Menyebutkan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh ibu dan bapak
• Menyebutkan contoh perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan dalam mencintai Ibu dan Bapak
• Mensyukuri karunia Ibu Bapak (orang tua) dalam bentuk: doa/ puisi/lagu/gambar
• Menyebutkankegunaan rumah
• Menyebutkan macam-macam contoh perbuatan merawat rumah sebagai tanda syukur kepada Allah
• Menyebutkan orangorang yang dapat dijumpai di sekolah dan tugasnya masingmasing 
• Menyebutkan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah
• Mengungkapkan rasa syukur kepada Allah dengan rajin belajar dan menyayangi teman, guru, serta petugas sekolah yang lain
Hasil Belajar
1.3 Mengungkapkan rasa syukur atas orang  tua yang dikaruniakan Tuhan
1.4 Menceritakan rumah sebagai tempat tinggalnya
1.5 Menceritakan sekolah sebagai tempat belajarnya
• Ibu dan Bapak
• Rumah,tempattinggalku
• Sekolah, tempatbelajarku
17
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : YESUS KRISTUS DAN KABAR BAIKNYA
2. Mengenal kisah penciptaan dan memahami bahwa Allah adalah Bapa Yang Maha Baik.
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
• Mengungkapkan perasaan-perasaan yang timbul terhadap alam sekitar
• Menceritakan kisah penciptaan alam (Kej1:1-24)
• Menyebutkan temannya yang lakilaki dan perempuan di sekolah maupun di rumah
• Menceritakan kisah penciptaan Adam dan Hawa (Kej 1:26-27)
• Memberikan contoh perbuatan yang baik dalam menghormati temannya laki-laki/ perempuan
• Menyebutkan contohperbuatan orang tua yang membimbing dan memelihara anaknya
• Menceritakan perbuatan Allah Yang Mahabaik dalam membimbing dan memelihara manusia (Kej 2:8-17)
• Memberikan contoh perbuatan yang baik dalam keluarga
• Memberikan contoh perbuatan anak yang tidak taat pada
Hasil Belajar
2.1 Menguraikankisah penciptaan langit dan bumi
2.2 Menguraikan kisah penciptaan manusia
2.3 Menguraikan kisah manusia di Taman Firdaus
2.4 Menguraikan kisah manusia
• Allah menciptakan langit & bumi
• Allah menciptakan manusia
• Manusia di taman Firdaus
• Manusia jatuh dalam dosa
18
Pendidikan Agama Katolik
3. Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan memelihara Kompetensi
Dasar Indikator Materi Pokok
orangtuanya dan akibatnya
• Menceritakan kisahkejatuhan manusia dalam dosa (Kej 3:1- 8)
• Menceritakan usaha seorang ibu yang baik dalam membahagiakan anaknya (St. Monica)
• Menceritakan bahwaAllah menjanjikan  Juru Selamat (Kej 3:15)
• Mengungkapkan perasaan-perasaannya bila mendengar berita baik
• Menceritakan kisah kabar gembira yang disampaikan Malaikat bagi Maria (Luk 1:26- 38)
• Melafalkan madahpujian maria Magnificat,Luk.1:46-55
• Menceritakan kelahiran Yesus di Betlehem (Luk 2:1-7)
• Menyebutkan siapa saja yang hadir dalam peristiwa kelahiran Yesus (Luk 2:8-20) Hasil Belajar jatuh ke dalam dosa
2.5 Menguraikan janji Allah kepada manusia tentang Juru Selamat
3.1 Menguraikan kisah Kabar Malaikat kepada Maria (Luk. 1:26-38)
3.2 Menguraikankisah kelahiran Yesus
• Allah menjanjikan Juru selamat
• Kabar malaikat kepada Maria
• Kelahiran Yesus 19
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : HIDUP BERMASYARAKAT
4. Mewujudkan rasa syukur, hormat dan kasihnya kepada Allah dan sesama Kompetensi Dasar ndikator Materi Pokok
• Menyebutkan contoh pengalaman mengasihi orang lain
• Menceritakan tentang Yesus  engasihi Allah Bapa (Mrk 6:53-56)
• Memberikan contoh mengasihi Allah dengan berbuat baik kepada sesama
• Menyebutkan sikapsikapyang biasa dilakukan untuk menghormati orangtua
• Menyebutkan firmankedua (menghormati nama Tuhan)
• Menceritakanpengalaman mengasihi dan menghormati orang lain
• Menyebutkankembali firman Allah tentang mengasihi Allah dan sesama Hasil Belajar
4.1 Mengidentifikasi beberapa contoh perbuatan baik yang telahdilakukannya kepada Allah dan sesama
4.2 Mengidentifikasi beberapasikap menghormati orang tua sebagai wujud menghormati Tuhan
4.3 Mengidentifikasibeberapa contoh perbuatan mengasihi orang lain yang pernah dilakukannya
• MengasihiAllah
• MenghormatiAllah
• Mengasihi dan menghormati sesama
20
Pendidikan Agama Katolik
Aspek : ARTI DAN MAKNA GEREJA
5. Mengungkapkansyukur, ormat dan kasihnya kepada Allah melalui doadoa Kompetensi Dasar  
Indikator Materi Pokok
• Menjelaskan arti doa • Hafal doa Bapa Kami • Menceritakan Yesus dan mengajarkan doa Bapa Kami (Mat 6:5- 15)
• Berdoa Bapa Kamidengan khidmat • Menyebut contoh ucapan terima kasih atas kebaikan yang  telah diterima dari orang lain • Membuat doa syukur kepada Tuhan atas kebaikan yang telah diterima (Luk 17:11- 9) • Menyebutkan pengalaman dipuji dan memuji • Membuat doa pujian (Luk 1:46-56) • Menyebutkan pengalaman ketika meminta sesuatu yang dibutuhkan  Menceritakan tentang kisah manusia yang membutuhkan pertolongan Tuhan (Mrk 8:22-26) • Mengucapkan doa permohonan Hasil Belajar
5.1 Berdoa doa Bapa Kami tanpa teks dengankhidmat
5.2 Mengungkapkanrasa syukur kepada Tuhan
5.3 Mengungkapkan pujian  kepada Allah
5.4 Mengungkapkanpermohonan epada Allah
• Doa Bapakami • Doa syukur• Doa pujian • Doa permohonan
21
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
KELAS : II (Dua)
Standar Kompetensi : Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokohtokohdalam Perjanjian Lama dan berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatan-Nya dan diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan diri dalam keterlibatan/perwujudan imannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat.
Aspek : PRIBADI SISWA DAN LINGKUNGANNYA
1. Mengenal diri, lingkungannya, keterlibatan di dalamnya, dan menyadari bahwa Allah menyertainya
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
• Menceritakan pengalaman bermain bersama temanteman
• Menyebutkan manfaat bermain
• Mengungkapkan bahwa Allah memberikan anugerah untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi dirinya dan orang lain
• Menyebutkan usahausaha mengatasi rasa sedih
• Menceritakan pengalaman kesedihan Yesus di taman Getsemani (Luk 22:39-46)
• Mengungkapkanbahwa Yesus adalah teladan bagi manusia dalam mengatasi rasa sedih
Hasil Belajar
1.1 Mendeskripsikan beberapa manfaatbermain
1.2 Mendeskripsikan perasaangembira dan sedih yang pernah dialaminya
• Saya dapat bermain • Saya dapat bergembiradan sedih
22
Pendidikan Agama Katolik
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
• Mengungkapkan pengalamannya disaat dirinya berani dan takut
• Menyebutkanpenyebab-penyebab orang berani dan takut
• Menyebutkan usahausahamengatasi rasa takut
• Menceritakan  kembali bahwa murid-murid Yesus pernah mengalami rasa takut (Mrk 4:35- 41)
• Menjelaskan bahwapercaya pada Allah dapat mengatasi rasa takut (Mrk 4:35-41)
• Menyebutkan jumlah dan nama saudaranya
• Menceritakanpengalaman gembira bersama saudarasaudaranya
• Mengungkapkan bahwa saudara adalah karunia Allah (Kej 45:1-9)
Hasil Belajar
1.3 Mendeskripsikan
sikapberani dan takut yang pernah dialaminya
1.4 Mengatasi rasa takut dengan menyerahkan diri atau percaya kepada Allah
1.5 Menyadari kehadiran saudaranya sebagai karunia Allah
• Saya dapat berani dan takut
• Saya dapat berani dan takut
• Saya mempunyai saudara
23
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : HIDUP BERMASYARAKAT
2. Berkomunikasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
• Menyebutkan nama teman-temannya dilingkungan sekolah dan rumah
• Menceritakanpengalaman bergaul dengan temantemannya
• Mengungkapkan bahwa Allah menghendaki semua orang berteman/ bersahabat (1 Sam 18:1-5)
Hasil Belajar
2.1 Mendeskripsikanpengalaman berteman
• Saya mempunyai teman
Aspek : YESUS KRISTUS DAN KABAR BAIKNYA
3. Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh sebelum YesusKompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
• Menyebutkan contohcontoh sikap dan tindakan iri hati serta akibatnya
• Menceritakan kejahatan Kain membunuh Habel (Kej 4:1-6)
• Mengungkapkanbahwa Allah tidak menghendaki irihati dan balas dendam (Kej 4:13-15)
• Mengungkapkan pengalaman berdamai dan berbaikan dengan teman
• Menceritakan bahwa Allah ingin
Hasil Belajar
3.1 Menghindarisikap dan tindakan iri hati berdasarkan kisah Kain dan Habel
3.2 Berdamai  dengan teman dan siapa saja berdasarkan kisah Nabi Nuh
• Kain dan Habel
Nabi Nuh
24
Pendidikan Agama Katolik
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok menyelamatkan dunia yang rusak (Kej 6:9- 22)
• Menyebutkan ciriciri orang yang sombong
• Menjelaskan sebabsebab dan akibat orang sombong
• Mengungkapkan bahwa Allah tidak menghendaki orang menyombongkan dirinya karena dapat merusak hubungan dengan Allah dan sesama (Kej 11:1-9)
• Mengungkapkan pengalamannya ketika meninggalkan rumah/TK dan memasuki Sekolah dasar
• Menceritakan peristiwa Allah memanggil Abraham eninggalkan tanah airnya untuk menerima tugas yang baru (Kej 12:1-9)
• Mengungkapkan bahwa Abraham adalah teladan orang yang taat kepada Allah
• Menceritakan  pengalamannya di saat menerima tugas dari orang tua
Hasil Belajar
3.3 Menghindari diri dari sikap sombong berdasarkan kisah Menara Babel
3.4 Menceritakan kisah Allah memanggil Abraham
3.5 Meneladani ketaatan Abraham.
• Menara Babel
• Allah memanggil Abraham
• Abrahammempersembahkan Ishak.
25
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
4. Mengenal, memahami dan mengimani Yesus Kristus sebagai Putera Allah yang diutus untuk  menyelamatkandunia.
KompetensiDasar
Indikator Materi Pokok
• Mengungkapkan perasaannya dan orangtuanya setelah melakukan perintah orang tua
•  Menceritakan kepercayaan dan  ketaatan Abaraham epada Allah serta hasil dari sikap  tersebut (Kej 22:1- 19)
• Menyebutkan hal-hal  yang penting dan bermanfaat untuk kemajuan belajarnya di sekolah, hal-hal yang menghambat serta menyebutkan pilihannya
• Mengungkapkan ahwa Allah menghendaki agar manusia memilih halhal yang bernilai luhur bagi dirinya, sesama dan Allah(Kej 25:19-30)
• Menceritakan kunjungan tiga Raja dari Timur kepada Yesus yang lahir di kandang (Mat 2:1)
• Menyebutkan maksud kunjungan tiga raja kepada Yesus (Mat 2: 1-12) Hasil Belajar
3.6 Memilih hal yang penting dan bermanfaat berdasarkan kisah Yakub dan Esau
4.1  Menjelaskan kisah tiga raja dari timur
• Yakub dan Esau
• Tiga Raja dari Timur 26
Pendidikan Agama Katolik
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
• Menceritakan pengalaman gembira bertemu dengan orang yang dirindukan
• Menceritakan kisah kegembiraan Simeondan Hana ketika menerima kedatangan Yesus (Luk 2:21-40)
• Menceritakan pengalaman dipanggil guru untuk membantu suatu pekerjaan
• Menceritakanperistiwa Yesus memanggil muridmuridnya untuk membantu tugasNya dalam
menyelamatkan manusia (Mrk 1: 16- 20)
• Menyatakan niatnya membantu Yesus dalam menolong orang lain
• Menceritakan kisahYesus menyembuhkan orang sakit (Mat 8: 5- 13)
• Mengungkapkan bahwa iman yang besar kepada Allah, dapat menyelamatkan manusia
• Mengungkapkan usaha-usaha untuk Hasil Belajar
4.2 Menceritakan pengalaman gembira ketika bertemu dengan orang yang sudah lama dirindukan
4.3 Menjelaskan peristiwa Yesus memanggil muridmuridNya
4.4 Menjelaskan  kisah Yesus menyembuhkan orang sakit
• Maria membawa Yesus ke rumah Tuhan  
• Yesus  memanggil muridmuridnya
• Yesus menyembuhkan orang sakit 27 Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
dapat semakin beriman kepada Yesus
• Menyusun doa pendek untuk orang sakit • Menceritakan engorbanan St. Maximillianus Maria  Kolbe demi keselamatan temannya (Seri orang Kudus: Kanisius) • Menceritakan kisah sengsara dan wafat Yesus demi keselamatan manusia(Mat 26, 27, 56) • Menceritakan  pengalaman ketika mengalami kesusahan/kesulitan, kemudian mendapat semangat kembali karena bantuan orang lain • Menceritakan peristiwa kebangkitan Yesus (Yoh 20: 1-18) • Menyusun doa   endek untuk mengungkapkan permohonan dikala sedih, kepada Yesus yang telah bangkit • Menceritakan peristiwa pengakuanThomas terhadap Yesus yang Hasil Belajar
4.5 Menjelaskan kisah sengsara dan wafat Yesus
4.6 Memahami dan menghayati arti Kebangkitan Yesus bagi manusia 4.7 Menjelaskan kisah pengakuan
Thomas
• Yesus wafat
• Yesus bangkit
• Yesus Tuhan
28
Pendidikan Agama Katolik
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
bangkit sebagai Tuhan (Yoh 20: 24- 29)
• Menyanyikan sebuah  lagu yang berisi “Yesus adalah Tuhan” Hasil Belajar Aspek : ARTI DAN MAKNA GEREJA
5. Menanggapi panggilan Allah dengan percaya dan mengungkapkannya dalam wujud menghormati/menyembah serta berdoa kepada-Nya
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
• Menceritakan pengalaman mempercayai orangtuanya
• Menceritakan kepercayaan Maria ketika menerima kabar gembira dari Malaikat (Luk 1:26-8)
• Menyanyikan lagu “Tuhan adalah Gembalaku”.
• Menceritakan pengalamannya menghormati guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya
• Menyebutkan firman Allah tentang kewajiban menyembah-Nya (Kel 20: 1-3)
• Menyebutkan  perbuatan/tindakan yang mewujudkan penyembahan kepada Allah Hasil Belajar
5.1 Meneladani iman Maria kepada Allah
.2 Melakukan perbuatan menyembah Allah
• Percaya kepada Allah • Menyembah   llah

29 '
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
• Mengungkapkan pengalaman ketika bercakap-cakap  dengan orang tua
• Menceritakan kisah Nabi Musa bercakapcakap dengan Allah (Kel 3: 1-4. 17)
• Menyusun sebuahdoa singkat  
• Mengungkapkan  pengalaman bercakap-cakap dengan orang tua secara sopan
• Memperagakan sikap dan cara berdoa yang baik
Hasil Belajar
5.3 Menjelaskan arti doa
5.4 Berdoa dengan sikap dan cara baik
• Berdoa berarti berbicara kepada Allah
• Sikap dan cara berdoa yang  baik

Kamis, 28 Agustus 2008

KISAH HIDUP YANG TERCECER

CORET SEJENAK

KISAH HIDUP YANG TERCECER

BY

ALFONS RAHMAT


Ini hanyalah coretan disat aku jenuh merajut hidupku yang tersobek dan terkoyak atas keangkuhanku. Tenunan hidup yang kuurai seheli demi helai melewati hidup dan waktu yang menantang. Tetapi aku tidak pernah menyrah untuk birakan hidupku lebih kusut lagi., tetapi aku tetap berjuang demi mas depan ku yang masih suram. Yang walaupun pada titik tertentu aku sedikit menyerah dan lemah karean beratnya beban yang ku pikul. Langkah ku yang aku seret hampir aku tak bia melangkah lagi dan mel;aju melewati tantangan yang aku hadap. Ini hanyalah sebuah doa dan kolas bali perjalan hidup yang penuh denghan tantangan.
Usiaku yang sudah beranajak dewasa adalah usiaku yang cukup panjang, melwati usiaku yang tercecer dan terkoyak adalah jalan yang telah kulewati, hampir aku tidak pernah engecap ang namanya kebahagian karna yang ku peroleh dan kuraih adalah liku-liku hidup. Aku memang cocok dicap anak yang terbuang dan tercecer. Aku tidak begitu alam mendapakan kebahagian dan kasih sayang dari orang tua. Bahkan aku dibuang saja di dunia lalu dibiarkan mengurus dan mengurai sampai pada mempertahankan hidup yang penuh derita ini, sampai aku menemukan apa yang namanya bahagia. Kasih sayang tidak pernah aku dapat dan tidak bisa kuraih , yang ada dalam hidup ku hanyalah perjuangan yang tidak pernah berhenti sampai pada titik penghabisa. Itu pun aku berjalan bersama kakak ku yang slalu menemani aku. Mereak adalah oang tua ku, tidak ada kata yang lebih untuk tinggi untukuk memebri penghormatan kepada meraka selain selain ucapan teriam kkasih kepada yang maha esa atas kebaikan merweak pada saya.
Sekedar memutar kembali pita perjalan hidup saya sejak aku dilahirkan di dunia ini. Aku sufddah merekamnya dan tersimpan rapi sesuai kapasitas memori ku. Aku dilahirkan dari orang tua ku tepat pada tanggal 18 Juli 1983. Setelahj penantian yang begitu lama, lahirlah seorang bayi mungil, lucu dan imut yang diberi nama rahmat, kenapa Rahmat? Karena itu adalah anugerah terbesar dalam hidup orang tua ku. Sehingga diberi nama rahmat. Kehadiran ku memeberi kebhagian bagi mereka, tetapi kebahagian itu semakin hari-semakin pupus karean pada saati itu juga orang tua saya mulai sakit-sakit. Usia ku semakin hari semakin besar dan beranjak usia kanak-kana. Sekitar berumur tiga tahun perjalan dan perjuangan ayah ku didunia ini harus berakhir. Dia harus meninggalkan seorang ibu dan dua orang anak. Ibu, aku dan ka Rita. Tidak ada kata lin selain menyerah secra total kepda sang empouhnyua hidup. Bahwa hiduop ini memang tidak abadi, tidak kekal, hanya sementara saja. Dia harus pulang kepda Bapa di surga. Hidup didunia ini nbetul-betul tempat persinggahan sementara saja, ada saat memulainya hidup, berjuang dan mempertahankan dan ketika kita tidak lelah memepertahankannyakita menyerahlan sepenuhnya pada Allha bahwa kita tidak mampu lagi untuk bertahan. Hidup sepenuhnya ada dalam tangan Tuhan, terkadang Dia memegang erat,tetapi terkadang juga Dia membirakan kita melalang buanadan sampai melarat, la[par dan sengsara. Itu semua jalan-Nya dan cara-Nya untuk manusia. Sehingga pada akhirnya Dia memanggil untuk tinggal bersamana , di pangkuan-Nya
Hidup inii memang sementara saja, ada yang mengisis lorong-lorong langit ii dengan damai bersama yabng lain dan ada juga yang menampilkannya dengan berwajah suram dan sangar. Ada yang bahagia dan ada juga yang sedih karrena ditinggal oleh sahabat yang dicintainya. Itulah paradoks kehidupan. Semua itu adalh dinamika kehidupan. Jala ini memang ada yang berbatu, berlubang, jurang, berbengkok. Kita semua telah melewati bersama. Kita terantuk dan jatuh pada jlan yang berbatu. Hidup memang memebutuhkan perjuangan brat dan kerasTidak ada kata menyerah sebelum berjuang.
Pikiran ku semakin gila dan tidak terarah ketika aku tidak menemukan jawaban atas pertanyaan persoalan dalam hidup saya. Sampai aku bertanya apakah Tuhan itu ada? Kalau memeang ada jawabannya, maka Dia tidak adil. Kkarebna di saat usiaku yanbg masih kecil, kkira-kira berumur tiga tahun, orang tua ku meninggal. Di tengah kebahagian dan kebanggan yang kamo perolehmnyambut kehairan di tengah keluarga kkecil iin, orang tua ku menderita sakit yang berkepanjangan, yaitu sakit bertahun-tahun. Sebuah guncangan dan perkara yangf sangat sulit di atasi. Inikah yang namanya tantangan yang membutuhkan energy yang ekstra dan ketabahan yang tidak ada batasnya. Sunguh aku belum merasakan kasih sayabg dari orang tua ku. Tuhan, begitu cepat enkau panggil dia. Aku tahu bahw manusia ada awal dan akhir di dunia ini. Dunia adalah tempat persinggan sementara saja.Manusia adalah pengembara yang tertambat dan terdampar di pelabuhan bumi dan pada akhirnya kita kembali pada sang khalik, empuhnya hidup ini. Tetapi begitu teganya tuhan , kau memanggil dia terlalu pagi. Aku tidak mearasakan bangga dan senangnya hidup bersama ayahku. Dia pergi meninggalkan kami betiga, Ibu, Kak Rita dan Aku sendiri.
Sungguh perjuangan hidup yang penuh dengan tantangan. Memepertahankan hidup adalah suatu pekerjaan yang tidak gampang. Berkat usaha keras dari ibu tercinta k, kami bisa masuk dalam dunia pendidikan. Ibu tidak pernah menyerh dan lekang, apalagi yang namanya letih dan lesuh kareean berat beban tanggungan keluarga, demi masa depan kami berdua. Ibu tidak pernah lari dari terikan matahari yang membakar kulitnya yang semakinhari semakin keriput berama usia. Aku tidak bisa bayangkan bagaimana seroang ibu yang berjuang mencari nafkah tanpa seorang ayah. Disaat sperti itu ibu tetap menantang dan berani untuk tetap berjuang dan mempertahankan hidup.
Pada akhirnya juga ajal juag menjemput ibu ku yang selalu setia menemani kami berdua., merawat tanpa ada kata lelah, membesarkan sampai kami diantar dalam dunia pendidikan. Tuhan, dosa dan salh apakah yang ada dallm diri orang tua ku? Mngapa kau panggil dia begitu cepat? Aku belum puas tinggal bersama mereka. Aku belum bisa hidup sendirian tanpa bantuan dari orang tua ku, aku anak yang lemah, lagian aku masih belum dewasa. Siapa yang memebri aku makan dan memelihara aku untuk bisa menjadi anak yang dewasa, seperti orang yang lain tumbuh dan dibesarkan bersama orangtua mereka. Sadissss sadisssss benar hidup ini. Kakak ku waktu itu masih kulia di STKIP St. Pauluis Ruteng. Sementara saya, masih sekolah di SLTP St. Stefanus Ketang. Sungguh pergulatan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku sangat terpukul dan gairah hidup sudah tidak ada lagi ketika orang tua ku tidak ada lagi bersama kami.Begitu kejamnya hidup ini, hidup tanpa orang tua sungguh menyakitkan, hampa dan asa ku hampir tidak ada.
Sesaat aku bertanya, mapukah saya berjalan dan memertahankan hidup ini? Atau kah aku harus mengulurkan tangan ini untuk meminta bantuan pada orang lain, agar aku bisa melanjutkan sekolah ku di SMU St. Klaus. Masih adakah jalan tuhan yang setia membimnbing aku dalam jalan yang benar. Niat ku untuk melanjutkan di SMU sungguh sangat tinggi, tetapi itu terbentur dengan ongkos kuliah ku. Karena setahun setelah ibu ku mneinggal kaka ku menikah, dan harus meninggalkan aku sendirian di Manggrai karena mereka harus tinggal di Bali. Hidup ku tambah sepi sendiri, tanpa orang tua dan kakak. Impian dan doa ku sudah terjawab oleh Tuhan, karena mulai aku masuk di SMU St. Klaus kakaku rela membiayai aku sampai aku tamat dari sekolah itu. Harapan ku sedikitmnua terkabul. Meskipun tidak ada orang tua, tetapi kakak ku yang baik hati rela menghidupkan aku untuk melanjutkan sekolah ku di ST. Klaus. Selam tiga tahun aku didekap di kompleks yang jauh dari peredran orang yang rami, disana aku mengejar ilmu demi masa depan ku yang masih suram. Tidak satu pu keluarga ku yang pernah mengunjungi aku disana. Aku selalu sendiri, dan ditemani oleh teman-teman sekolah ku. Setiap Bulan aku pasti telpon kakak ku unutk meminta bantuan mereka unuk biaya sekolah dan asrama ku. Tidak ada kata menolak setipa klai aku menminta jata ku setiap bulan . Berapapun aku minta sesuai dengan kebutuhan aku mereka pasti kasih. Sungguh baik mereka pada ku, aku tidak bisa membalass semua kebaikan kaka ku, aku hnaya membalasnya dengan membaca banyak dan mencari pengalaman sebayak pula. Aku merasa utang budi dengan ebaikan mereka. Aku merasa bangga dengan kebaikan kakak ku. Aku hanya berpikir bahwa kaka ku tidak pernah memperhatika kebutuhan mereka hnay demi aku. Tuhan mereka erlalu baik untuk aku. Berkatilah mereka agar selalu memberikan mereka rejeki yang berlimpah dan kebnaikan di curahkan kepada mereka.
Perjalan tiga tahun sekolah ku sudah selesai, dan aku masih berpikir, kemana setelah tamat? Apakah tinggal di kampung atau melanjutkan kuliah di perguruan tinggi? Kalau pilihannya lanjtu kuliah siapa yang memebiayai? Masih adakah kebaikan yang diberikan oleh kakak ku kepada aku? Tuhan masihberpihak pada aku dan memberikan kesempatan pada aku untuk melanjutkan kuliah. Walu dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan, kakak ku memaksa keadaan untuk melanjutkan kuliah di STKIP St. Paulus Ruteng. Mereka adalah orang tua ku yang setia membimbing aku sampai aku selesai kuliah. Ditenah hiruk pikuk membiayai aku, adik saya Rio sakit. Dia menderita Autis. Hilang komunikasi dengan orang lin, dia hanga bergulat dengan dunianya sendiri. Sungguh ujian yang tidak pernah selesai dikerjakan. Datangnya bertubi-tubi atas keluarga kami. Aku sejienak berpikir, apa salah dan dosa kami? Kenapa hanya kami yang menanggung salib Mu? Sampai kapankah penderitaan ini berakhir? Tuhan kami tidak sanggup lagi untuk berdiri dan melanjutkan untuk membawa salib ini. Bantu dan angkatlah kami, sembuhkan adik saya yang skit Autis.Dia juga anak yang kau ciptakan. Jadikan Rio anak yang normal seperti anak manusia lainnya yang seumur dengan dia. Jamahlah dia agar dia bisa berbicara dan bertumbuh sesuai dengan kehendak mu. Dia sekarang tinggal di Panti Autis. Dia sendirian dasana, tanpa kedua orang tua yang memelihara dia. Dia ditipkan disana untuk mendapat terapi agar dia bisa berbicara. Sungguh kejamnya dunia ini, anak seumur dia sebenaranya selalu mendapatkan kebahagiannya bersama orang tua. Mendaptkan kasih sayang dari orang tuanya, tetapi apa yang terjadi. Dia harus tidur senirian di kamaranya, tanpa asupan dan belaian kasih sayang dari orang tua. Aku tidak tahu, bagaimana kalau dia menangis pada malam hari? Apakah perawatnya masih memperhatikan dia layaknya perhatian dari orang tua? Tuhan perhatikan anak mu ini, Dia sangat menderita dngan penyakit yang digelutinya. Aku juga jarang melihat dia, karena jam kunjungnya terbatras hanya pada hari Minggu pertama dan ketiga. Tidak ada keluarga yang kunjung sampai sekarang. Hanya saya saja itu pun hnaya dalam beberapa jam bertemu dengan dia. Tuhan dia masih kecil, peliharalah dia agar dia tumbuh menjadi anak yang normal. Kami serahkan seutuhnya pada tangan mu Tuhan.
Persoalan kaka ku adalah persolan saya juga, aku tidak terlepas dari mereka. Aku adlah anak mereka.dan merekas adalh orang tua ku. Kasih mereka melebihi apa yang saya peroleh dari orang tua saya.
Di tengah pergulatan persoalan itu, mereka tidak melepaskan aku sendiri. Mereka terus membiayai aku agar kelak menjadi orang yang berguna bagi diriseniri dan bisa membiayai kaka ku dan adik ku yang sedang sakit. Aku tidak janji kak, hnay berserah pada Tuhan semoga aku tidak akan menjadi amnusai pengkianat dan pecundang. Sanggupkah aku membalas semua kebaikan kakak ku, pengorbanan mereka tidak pernah dihitung untuk aku. Sungguh sifat sosial yang tidak pernah aku byangkan sebelumnya dalam hidup aku. Mereka benar-benar hidup unutk orang lain. Aku juga merasa berdsosa dengan tindakan saya yang tidak melihat keadaan ekonomiu mereka. Aku sangat egois dalam segala tindakan. Bissakah saya menjadi seperti mereka? Itu adlah sebuah pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Aku hanya menjlanakanhidup ini semoga Tuhan masih berphak pada saya, agar aku bisa melihat kebaikan dari kedua kakak saya KA EDU AND ENU RIT.